Wednesday, May 23, 2007

Mangsa Burung-burung Pantai

Dari keterangan sebelumnya dapat secara jelas dikatakan bahwa komposisi fisik sedimen mempengaruhi jumlah burung-burung pantai dalam pencarian makanannya, hanya area tertentu sajalah burung-burung pantai tertarik untuk singgah pada pantai berlumpur sedangkan pantai yang lain kadang tidak disinggahi. Rahasianya terletak pada keberadaan sejumlah ocypode/ketam kecil, macam-macam udang, anakan ikan, cacing polychaete dan kerang berkulit ganda kecil yang dijadikan sebagai makanan utama burung-burung pantai dan sayngnya persebaran makanan ini di pantai tidak merata. perbedaan jenis-jenis hewan-hewan lumpur ini hanya dapat benar-benar dijelaskan dari penyelidikan secara langsung ( Swennen dan Marteijn 1985). Dimana tempat ketersediaan hewan-hewan kecil pantai yang sesuai, kepadatannya, ukurannya, kemampuan hewan-hewan kecil pantai ini menembus substrate lumpur ( Myers 1980)



Daerah pasang surut, angin dan tingkat gangguan mempengaruhi pada kepadatan dan ketersediaan hewan-hewan kecil pantai ini, dan oleh karena itulah mengapa pantai-pantai tersebut hanya didatangi oleh burung-burung pantai pada waktu-waktu tertentu saja(Evans 1976; Grant 1984). Hewan-hewan kecil pantai yang terlempar karena gerakan burung-burung pantai dan pergerakan udang-udang kecil sewaktu berenang dengan mudah terlihat oleh burung-burung pantai, dengan demikian memudahkan mereka dalam memakannya (Pienkowski 1983), beberapa burung-burung pantai tidak menggunakan kemampuan visualnya mereka menggunakan paruh yang sensitive dalam pencarian mangsanya didalam substrat Lumpur. Burung trinil adalah salah satu burung-burung pantai yang memiliki tipe seperti ini. Burung ini menjauhi Lumpur yang berpasir karena ukurannya yang hampir sama dengan cacing polycheta dan oligochaeta (0,5-1 mm) (Quammen 1982)



No comments: